Judul : Bersatu Dalam
Menit
Tema : Persahabatan
Alur : Maju
Latar : Sekolah
(kelas, kantin)
Penokohan :
- Tita Mutiar sebagai murid kurang mampu
yang baik, cerdas, tapi suka mengeluh sendiri
- Sinta Gisthi Ardhiani
sebagai murid anak orang kaya yang baik dan berani.
- Yunita
Narulita Hadija sebagai murid anak orang kaya, tenar, tapi centil dan selalu
menganggap rendah orang lain
- Euis Latifah sebagai
teman Yunita, ia murid biasa dan selalu malu setiap Ibunya berdagang di kantin
sekolahnya
- Iis Darsiah sebagai
teman Yunita dan Euis, murid biasa, sok kaya, dan selalu ingin setara dengan
Lita
- Bayu Yudha Perwira
sebagai murid anak orang kaya, tenar, Wakil Ketua Murid yang gaya nya paling
sok keren daripada murid yang lain
- Muhamad Alsera sebagai
Ketua Murid yang sangat bertanggung jawab, tapi suka sekali ngemil. Sampai di
tas nya pun penuh dengan chiki.
- Fifit Promesti
sebagai murid biasa yang sangat berketergantungan dengan pacarnya
- Rudi Sabar Manalu
sebagai pacar Fifit, pendiam, tapi menyebalkan dan kadang selalu melawan
- Hani Hermawati
sebagai Guru Biologi yang tegas tetapi selalu mondar-mandir pergi ke toilet
- Wika Widiawati
sebagai Ibunya Euis, penyabar, pendiam, dan sebelah tanganya cacat
- Warta sebagai tukang
bersih-bersih sekolah dan ia membuka warung bakso di kantin sekolah. Orangnya
pelupa, so tau dan sering ribet sendiri
Lampu kelas
baru saja dinyalakan oleh mang Warta, menyeka hitam yang menutupi meja-meja
beserta bangku-bangkunya juga fasilitas belajar lainya dalam kelas. Suara masih
bisa menggema. Mang Warta pun masih bisa bersiul sambil membersihkan lantai
kelas. Tanpa mang Warta sadari, ada jejak kaki yang berniat mendekatinya..
(Ost. Warkop DKI : pink Tiger)
Tita : “DORRRR!!!” (kesal,
cemberut)
mengagetkan mang
Warta, tapi karena mang Warta merunduk untuk meronggoh sesuatu, kejutan itu gagal.
Mang Warta : (kebingungan) “lah ada apa neng?”
Tita : “ah amang maah..” (duduk
di bangkunya)
Mang Warta : (tertawa) “niat jail sih..” (masih tertawa)
Mang Warta : “jangan ngayal mulu neng..” (pergi keluar
kelas)
Fifit dan Rudi
datang. Satu persatu murid memasuki kelas. Suara mulai berkompetisi dengan
bahasannya msing-masing. Kompetisi itu berakhir tanpa mufakat ketika Bu Hani
guru Biologi mereka datang. Senyap.
(Ost. bel
sekolah)
Bu Hani : “pagi murid-murid”
Murid : “pagi buu..”
Bu Hani : “ayo siapkan!”
Murid : (hening)
Bu Hani : “Alsera KM mana?”
Murid : “tidur buu”
Bu Hani : “loh pagi-pagi udah tidur lagi?
Bangunkan cepat!”
Murid :
“banguun.. bangguun.. bangunn! Banguun lah bangun. Bangun lah bangun. Bangun
lah bangun banguun..
Alsera : (mengucek mata) “sikap
berisalam! Seelamat pagi ibu!”
Murid : “seelamat pagi ibu!
Alsera : “duduk, berdo’a mulai! ...
Selesai!”
Bu Hani : “kenapa kamu? Pagi-pagi sudah
tidur Alsera?”
Alsera : “bergadang sambil maen game bu”
Bu Hani :
(Ost. Roma Irama : bergadang) “jangan diulangi Alsera, nanti mata mu cepat
rusak tau! Yasudah skarang masukan buku kalian murid-murid! Ibu mau ngetes
hasil belajar kalian semalam”
Murid : (kaget) “tumben ya iya tumben
si ibu”
Bu Hani :
“tentang makanan ya! Oke, pertanyaan pertama. Apa saja makanan 4 sehat 5 sempurna?”
Murid : (bingung) “apa ya? Iya apa ya?
Kamu tau ga? Engga. Kamu sih? Engga.”
Tita : “saya tau bu!”
Bu Hani : “iya Tita, apa saja?”
Tita : (Ost. lagu anak : 4 sehat
5 sempurna)
(Ost. ringtone
kentut)
Bu Hani : “bagus Tita. Aduh ibu mau ke
toilet dulu ya..” (keluar dari kelas)
Murid : “iya gapapa bu silahkan”
Yunita : “dih so asik!”
Gisthi : “gapapa! Suka-suka orang
dong!”
Yunita : “emang gua ke lo! Jgn kurang
ajar ya!”
Gisthi : “ke Tita kan! Jangan kurang
ajar? Emang lo siapa!” (Ost. Sherina : Jagoan)
Bu Hani masuk..
Bu Hani : “hei jgn berisik! Baru ditinggal
sebentar juga”
Murid : (hening, berbisik) “satuu..
duaa..”
(Ost. ringtone
kentut)
Bu Hani : “duh ibu ke toilet lagi ya
sebentar. kalau bel, kalian istirahat aja”
Murid : (menahan tawa) “iya buu..”
(tertawa)
Bell : “TEEETTT.... TEEET...”
Satu persatu
murid keluar, tersisa Fifit, Rudi, Tita dan Gisthi dalam kelas..
Tita : (Ost. Josua : Andai Aku
Jadi Orang Kaya)
Gisthi :
“kalo kamu punya mimpi, berusaha dong.. jangan ngeluh terus.. jangan Cuma berandai-andai
aja.. dan harus tetep semangat! (Ost. Nidji : Laskar Pelangi)
Tita :
“mm, iya gis. Jajan yuk?”
Gisthi :
“ayo!”
Datang Alsera
dan Bayu. Tita dan Gisthi menuju keluar dari kelas. Tiba-tiba saja Tita jatuh.
Sebagai Ketua Murid yang sangat bertanggung jawab, Alsera langsung membantu
Tita berdiri dan Gisthi memberi ruang pada Alsera untuk membantu membangunkan
Tita dan tanpa Gisthi sadari ada Bayu dibelakangnya.
(Ost. Maudy
Ayunda : Tiba-tiba Cinta)
Fifit dan Rudi : “ciyee ciyee ciyee”
Gisthi : (memalingkan wajah) “eh maaf
Bay” (menarik Tita)
Bayu : (terpana) “eh iya engga
apa-apa Gis”
Tita : “ayo Gis. Duh malu banget
aku tadi” (senyum-senyum sendiri)
Gisthi : “ciyee adegan apa tuh tadi”
(tertawa, menggoda Tita)
Tita : “apaan sih, aku kan
sekolah buat belajar bukan buat pacaran!”
Gisthi dan Tita
pergi keluar kelas menuju kantin. Sedangkan didalam kelas masih ada Fifit,
Rudi, Bayu dan Alsera.
Fifit : (Ost. Duo Maya : Teman
Tapi Mesra)
Bayu : “eh ada Fifit sama Rudi,
berduaan mulu udah kaya Anang Asyanti”
Fifit : “iya dong! Emang kamu
engga punya pacar”
Bayu : “dih bangga. Punya temen
satu aja bangga. Bangga itu kalo punya temen banyak!”
Fifit : “berdua juga bisa
ngapa-ngapain ko. Jalan berdua, makan berdua. Lebih romantis”
Bayu :
“tapi ga asyik kan? Kamu gapernah ngerasain kan rasanya jalan rame-rame, main
rame-rame. Lagian kalo Rudi meninggal, kamu mau tetep berdua sama dia terus?
Engga kan..”
Fifit :
“iyasih, selama pacaran temen ku Cuma dia. Temenku yang dulu jauh sama aku
semenjak aku punya pacar juga. Soalnya aku terlalu terpaku sama pacar Bay.
Padahal kan kalo nanti aku putus, aku butuhnya temen. Bukan pacar”
Alsera :
(mengunyah makanan) “nah iyakan! Yaudah sekarang ke kantin bareng yuk!”
Bayu :
“makan mulu kamu mah ndut. Yaudah ayo. Ikut gak kalian?”
Fifit dan Rudi :
“ikutt!!!”
Mereka pun pergi
ke kantin. Di kantin..
Euis : “eh udah ada tukang
baksonya! Beli bakso yuk!”
Murid : “ayoo!!” (Ost. lagu anak :
Abang Tukang Bakso)
Gisthi :
“mang dua mangkok ya, yang satu campur yang satu juga campur tapi jangan pake
mie kuning, sama mie soun.”
Bayu :
“mang aku juga dua mangkok. Yang satu jangan pake saos, yang satu jangan pake
sambel!”
Fifit :
“mang dua mangkok juga, yang satu gak pake mie putih. Yang satu lagi jangan
pake mie kuning!”
Iis :
“mang aku tiga mangkok ya. Satu campur, satu gak pake saos, satu gak pake
sambel!”
Mang Warta :
“oke oke!”
Tidak lama kemudian...
Mang Warta :
“nih buat neng Gisthi, Ini buat neng Fifit, ini buat ujang Bayu, ini buat neng
Iis. Semuanya seperti yang diinginkan”
Gisthi :
“dih mang, kan akumah gak pake mie kuning sama mie soun?”
Mang Warta :
“duh lupa neng”
Fifit :
“dih iya mang yang aku juga gapake mie putih? Terus yang satunya gapake mie
kuning?”
Mang Warta :
“wah lupa neng!”
Bayu :
“dih ko yang aku pake saos sih? Kan aku mintanya pake sambel bukan pake saos
mang. Kalo yang si Alsera pake saos gak pake sambel! Berati yang aku sama yang
Alsera ketuker! Ser tuker Ser!”
Mang Warta :
“dih lieur kamumah ujang Bayu!”
Bayu :
“hehee”
Iis :
“loh satu lagi yang aku mana mang? Yang campur?”
Mang Warta :
“wah neng, abis bakso nya.. maaf yaa”
Yunita :
“dih mang! Saya gak kebagian dong? Dih emang mah ah!!” (cemberut)
Alsera :
“haha makanya jangan so cantik, jadi weh gak kebagian bakso!”(tertawa)
Euis dan Iis :
(Ost. Cherybelle : Beautiful)
Tita :
“Udah jangan cemberut, nih yang aku buat kamu aja. Sama ko, campur juga.”
Yunita :
“engga apa apa?”
Tita :
“iya engga apa apa. Kita kan temen” (tersenyum)
Yunita :
“makasih yah Ta.” (tersenyum)
Yunita mulai
bisa mengetahu sisi baik dari setiap orang yang ia anggap rendah daripadanya.
Dan dia, tak memandang orang rendah lagi semenjak Tita berbaik hati padanya.
Para murid di kantin sekolah melahap habis baksonya hingga datang tukang kue
keliling yang setiap hari menyempatkan diri menjajakan kue buatanya ke kantin
sekolah..
Bi Wika : “kuee kuee, neng kue neng..”
Euis : “udahlah gak akan ada yang
beli mak!”
Bi Wika : “yeh kali aja ada yang beli
neng!”
Euis : “udah pulang aja lah!”
(mendorong Bi Wika)
(Ost. Melly
Goeslaw : Bunda)
Tita : (menolong Bi Wika) “kamu
jangan gitu Euis!”
Euis : “biarin aja suruh dia
pulang!”
Murid : (prihatin melihat Bi Wika)
Yunita : “kamu apa-apaan sih Euis?”
Euis : “kenapa? Emang dia
malu-maluin kan!”
Yunita :
(menuju Bi Wika) “kamu malu? Aku aja yang gak punya mamah gak malu! Kamu gak
sedih mamah kamu diginiin? Sumpah kalo aku malu!! Kasian! Kamu mempermalukan
diri kamu sendiri!”
Bayu :
“nih ya Euis! Yang ngelahirin kamu siapa?”
Euis :
(menunduk) “emak”
Bayu :
“yang ngebesarin kamu siapa?”
Euis :
“emak”
Bayu :
“yang kamu dorong tadi siapa?”
Euis :
“emak”
Bayu :
“kalo emak sama bapa ga ada. Kamu ada engga?”
Euis :
“engga”
Bayu :
“mau minta maaf sama emak gak?”
Euis :
“mau” (merengek)
Bayu :
“yaudah sok minta maaf”
Euis :
(melirik Bayu) “sekarang?”
Bayu :
“besok.. sekarang lah!”
Euis :
(memeluk emaknya, Bi Wika) (Ost. Kustian : emak )
(Ost. bel)
Mang Warta :
“hei udah bel tuh! Ayo masuk kelas!”
Murid :
“iya mang..”
Euis :
“mak, aku masuk kelas dulu yaa..”
Wika :
“iya, belajar yang rajin ya neng. Biar bisa angkat derajat emak”
Euis :
“iya mak.. dadah emak”
(Ost. we are the champions)
Semua murid memasuki kelas. Di kelas..
Bayu dan Alsera : (menepuk bahu Gisthi) “Gis, Ta”
Tita dan Gisthi
: (berbalik badan) “ya?”
Bayu dan Alsera
: (Ost.Cherybelle : Diam Diam Suka)
Tita dan Gisthi : “kita temenan aja yaa”
Yunita : “gis, makasih ya udah ngerti
perasaan aku”
Gisthi :
“loh ko kesitu situ? Ooh rupanya kamu suka sama Bayu.. ciyee. Jujur aja kali,
kita kan temen. Ya kan?” (tersenyum)
Yunita : “temen? Hmm.. iya” (tersenyum)
Tita :
“Yun, kita itu semuanya temen. Kamu boleh berteman sama iapa aja ko. Gak ada
hukum yang ngelarang. Ya kan?”
Yunita :
“iya. Makasih ya semua. Sekarang aku sadar” (tersenyum)
Semua murid telah duduk di bangkunya masing-masing.
Tiba-tiba, datang bu Hani..
Bu Hani :
“ibu Cuma mau kasih tau, kalau bu Heni gak masuk soalnya rumahnya kebanjiran.
Dan besok hari minggu kan? Dan besok kalian libur!”
Murid :
“Horeee!!” (Ost. Tasya : Libur Tlah Tiba)
Semuanya telah
bersatu. Musuh menjadi teman, pacar menjadi teman, dan teman akan selamanya
menjadi teman. Dalam menit, kita dapat menyatukan dan mempererat tali
pertemanan. Kita semua teman, teman sekelas, teman sepermainan, maupun teman
se-Dunia. Salam pertemanan dari kita semua dan untuk kita semua. TAMAT.
Sinta Gisthi Ardhiani, 29 Januari 2014
terimakasih :D
BalasHapusbagus bangetttt.
BalasHapusterimakasih kak, maaf baru bisa membalas. Aku ganti blog nih kak. ayo kunjungi blog baruku disini hehe
Hapusbagusss , numpang copaas yaa gis salam kenal :)
BalasHapusterimakasih kak, silahkan kaka terimakasih juga sudah izin hehe, maaf baru bisa membalas. aku ganti blog nih kak. ayo kunjungi blog baruku disini hehe
Hapuskalo ditampilkan sekitar berapa menit?
BalasHapuswhaa aku kurang tau kak, soalnya waktu itu tidak sempat di tampilkan karna ganti naskah..
Hapuswew, 2 th yg lalu, selamat 2th-an ya
BalasHapushehe terimakasih kakak.. ayo kunjungi blog baruku kak:)
Hapusthank you mbak yuuu,,, :)
BalasHapusBags kak
BalasHapusterimakasih, maaf baru bisa membalas. aku ganti blog nih kak. ayo kunjungi blog baruku disini hehe
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIZIN KOPY YA KAK HEHEHE
BalasHapusaku mau izin pake ya kak :))))))))))
BalasHapusmakasih naskahnya..
BalasHapusBagus boleh aku copy ya kak
BalasHapusizin copas kak
BalasHapusIzin copy ya kak:)
BalasHapusThank you
BalasHapusIzin copas y kk
BalasHapusIzin copas ya
BalasHapus